Tips Tidur Nyaman dan Cepat di Malam Hari

Tips Tidur Nyaman dan Cepat di Malam Hari
ilustrasi: Google
TIDUR yang cepat, nyaman, dan pulas di malam hari pasti didambakan setiap orang. Dengan kepuasan tidur, kita akan bangun dalam kondisi yang segar pada pagi hari. Namun, ada sejumlah orang yang mengaku sulit untuk tidur. Kami telah merangkumnya dari akun Twitter @blogdokter dan akan membagi beberapa tips tidur untuk Anda, di antaranya:

  1. Kurangi durasi tidur siang, bila anda memiliki kebiasaan tidur siang. Cukup 30 menit atau kurang setiap harinya. Selain itu, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya.
  2. Saat akan tidur, biasakan mematikan semua layar gadget, televisi, komputer. Perangkat-perangkat elektronik tersebut dapat memancarkan sinar biru halus yang akan membuat anda selalu terjaga.
  3. Jauhkan jam dari pandangan karena dapat menimbulkan kecemasaan saat tak bisa tidur.
  4. Gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi atau rendah. Usahakan leher lurus atau dalam posisi netral.
  5. Agar tidak sakit pinggang, tidurlah miring lalu taruh bantal di antara kedua lutut.
  6. Pastikan seprai, kasur, dan bantal bersih, bebas kotoran, dan kutu. Pastikan juga tempat tidur hanya untuk aktivitas tidur dan berhubungan intim.
  7. Hindari makan dan minum terlalu banyak sebelum tidur. Jauhi juga minuman beralkohol dan rokok. Hindari juga olah raga di malam hari.
  8. Saat anda akan tidur, kosongkan pikiran, jangan memikirkan pekerjaan ketika berada di atas tempat tidur.

Sumber : Dewiyatini/*Pikiran Rakyat* Minggu, 29 Desember 2013

Related Posts:

    Kelelawar :: WS RENDRA

    Silau oleh sinar lampu lalulintas
    aku menunduk memandang sepatuku
    aku gentayangan bagai kelelawar
    tidak gembira, tidak sedih
    terapung dalam waktu
    Ma, aku melihatmu di setiap ujung jalan
    sungguh tidak menyangka
    begitu penuh kamu mengisi buku
    alamat batinku
    sekarang aku kembali berjalan

    Apakah aku akan menelefon teman?
    apakah aku akan makan udang gapit
    di restoran?
    aku sebel terhadap cendikiawan
    yang menolak menjadi saksi
    masalah sosial dipoles gincu menjadi
    metafisika

    Sikap jiwa dianggap maya dibanding
    mobil berlapis baja
    hanya kamu yang enak diajak bicara

    Kakiku melangkah melewati sampah-sampah

    Aku akan menulis sajak-sajak lagi
    rasa berdaya tidak bisa mati begitu saja
    kesini, Ma, masuklah ke dalam saku bajuku
    Daya hidup menjadi kamu, menjadi harapan

    --Rendra
    Tomang Tinggi, 1981


    Sumber: Kumpulan Puisi & Sajak Bersama Rendra (kaset album 1998)

    Related Posts:

      Sajak Seorang Tua untuk Istrinya :: WS RENDRA

      Aku tulis sajak ini
      untuk menghibur hatimu
      Sementara kau kenangkan encokmu
      kenangkanlah pula masa remaja kita
      yang gemilang
      Dan juga masa depan kita
      yang hampir rampung
      dan dengan lega akan kita lunaskan

      Kita tidaklah sendiri
      dan terasing dengan nasib kita
      Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
      suka duka kita bukanlah istimewa
      kerna setiap orang mengalaminya

      Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
      hidup adalah untuk mengolah hidup
      bekerja membalik tanah
      memasuki rahasia langit dan samodra
      serta mencipta dan mengukir dunia
      kita menyandang tugas

      Kerna tugas adalah tugas.
      bukannya demi sorga atau neraka.
      Tetapi demi kehormatan seorang manusia
      kerna sesungguhnyalah kita bukan debu
      meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu

      Kita adalah kepribadian
      dan harga kita adalah kehormatan kita
      tolehlah lagi ke belakang
      ke masa silam yang tak seorangpun
      kuasa menghapuskannya

      Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna
      sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita
      sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
      melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda
      dan kenangkanlah pula
      bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa
      menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita

      Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara
      bukan kerna senyuman adalah satu kedok
      Tetapi kerna senyuman adalah satu sikap
      sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama
      nasib, dan kehidupan

      Lihatlah! sembilan puluh tahun penuh warna
      kenangkanlah bahwa kita telah selalu
      menolak menjadi koma
      kita menjadi goyah dan bongkok
      kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita
      tapi bukan kerna kita telah terkalahkan

      Aku tulis sajak ini
      untuk menghibur hatimu
      Sementara kau kenang encokmu
      kenangkanlah pula
      bahwa kita ditantang seratus dewa

      --Rendra

      Sumber: Kumpulan Puisi & Sajak Bersama Rendra (kaset album 1998)

      Related Posts:

        Sajak Burung-burung Kondor :: WS RENDRA

        Angin gunung turun merembes ke hutan
        lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas
        dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau

        Kemudian hatinya pilu
        melihat jejak-jejak sedih para tani buruh
        yang terpacak di atas tanah gembur
        namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya

        Para petani buruh bekerja,
        berumah di gubug-gubug tanpa jendela
        menanam bibit di tanah yang subur
        memanen hasil yang berlimpah dan makmur
        namun hidup mereka sendiri sengsara.
        Mereka memanen untuk tuan tanah
        yang mempunyai istana indah
        Keringat mereka menjelma menjadi emas
        yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa
        Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan
        para ahli ekonomi membetulkan letak dasi
        dan menjawab dengan mengirim kondom

        Penderitaan mengalir
        dari parit-parit wajah rakyatku.
        Dari pagi sampai sore
        rakyat negeriku bergerak dengan lunglai
        menggapai-gapai
        menoleh ke kiri, menoleh ke kanan
        di dalam usaha tak menentu
        Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah
        dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai
        dan sukmanya berubah menjadi burung kondor

        Beribu-ribu burung kondor,
        berjuta-juta burung kondor,
        bergerak menuju ke gunung tinggi,
        dan disana mendapat hiburan dari sepi.
        Karena hanya sepi
        mampu menghisap dendam dan sakit hati

        Burung-burung kondor menjerit.
        Di dalam marah menjerit
        tersingkir ke tempat-tempat yang sepi
        Burung-burung kondor menjerit
        di batu-batu gunung menjerit
        bergema di tempat-tempat yang sepi

        Berjuta-juta burung kondor
        mencakar batu-batu,
        mematuki batu-batu
        mematuki udara,
        dan di kota orang-orang bersiap menembaknya.

        --Rendra

        Sumber: Kumpulan Puisi & Sajak Bersama Rendra (kaset album 1998)

        Related Posts:

          Wanitaku - wanitaku :: WS RENDRA

          Wanitaku-wanitaku
          gerimis menampar mukaku
          dan aku berseru padamu dimanakah kamu wanitaku?
          kamu menghilang di belakang hotel
          di dalam kabut kuburu kamu
          kamu lari ke dalam bis kota
          dan lenyaplah kamu untuk selama-lamanya
          Aku bernyanyi dikamar mandi
          dan tiba-tiba tubuhmu yang telanjang
          terbayang lagi
          apakah kamu mengerti kesepianku?
          Sukmamu mengembara kedalam rumah
          diantara buku buku poster-poster butut
          meja makan yang berantakan
          ranjang yang berbau mimipi
          aku terseduh-seduh
          hubungan kita sia-sia
          sukmaku menjelma
          menjadi seekor kucing tua yang lalu mengembara
          luput ke dalam perkampungan
          sudah sekian lama
          sudah bertahun tahun
          sudah berabad abad
          melewati kepulan debu
          melewati angin panas
          melewati serdadu dan algojo
          melewati anjing anjing
          aku memburu-memburu
          berburu-berburu diatas harley davidson
          mencari sukmamu dan sukmaku
          yang telah lenyap bersama

          --Rendra

          Sumber: Kumpulan Puisi & Sajak Bersama Rendra (kaset album 1998)

          Related Posts:

            Kembali :: WS RENDRA

            Delapan ratus kilo aku berlari
            dan aku tetap melihat wajahmu
            wajahmu adalah wajah terhina
            yang diingkari keadilan

            Aku berlari ke timur
            ke kota yang antik
            delapan ratus kilo dari kamu
            karena bimbang menempuh bimbang

            Sebagai anjing aku termangu
            di samping piano
            mencari masa lalu
            karena gamang akan masa yang datang

            Wahai wajah yang terhina
            wajah tanpa alamat surat
            aku akan kembali kepadamu
            karena kamu adalah masa kini
            yang harus aku hadapi
            dan masa depan
            adalah masa kini yang dihayati

            Delapan ratus kilo akan ku tempuh
            untuk berendeng bersamamu
            delapan ratus kilo akan ku tempuh
            untuk membaca kemarau bersamamu

            --Rendra

            Sumber: Kumpulan Puisi & Sajak Bersama Rendra (kaset album 1998)

            Related Posts:

              amazon