Mitos di Balik Batu Akik

Kenyataannya, banyak di antara kita yang memercayai mitos kekuatan mistis batu akik. Ketika ada seorang memakai cincin dengan permata batu akik, sering dikaitkan dia memiliki asihan atau ajimat dalam urusan tertentu, seperti pada kekuasaan, wibawa, perdagangan atau pemikat perempuan.

Mitos di Balik Batu Akik
batu akik
Hal ini berkaitan dengan kepercayaan pada batu akik yang bisa �dihuni� makhluk gaib, roh atau kodam. �Tak semua batu berisi roh atau kodam, ada juga yang yang isinya alam atau kunci menuju sebuah alam,� kata Budi (42), seorang penggemar benda-benda antik.

�Menurut dia, semua batu akik memiliki �isi�. Jadi, bukan diisi, tetapi dicocokkan atau diimbangkan kepada siapa yang akan memakainya supaya jodoh atau cocok,� ungkap Budi.

Dia menambahkan, yang dilakukan manusia bukan mengisi batu, melainkan membuka nuansa gaibnya, memperkuatnya, dan menjodohkan atau mencocokkan dengan pemakainya. Menurut dia, setiap apa pun yang diciptakan Tuhan ada isinya. �Hanya bagaimana orang bisa memanfaatkannya,� katanya.

Budi membenarkan adanya batu akik yang bisa memikat (melet) perempuan. Akan tetapi, menurut dia, tak semua perempuan dapat dipikat dengan batu akik. Ada batu pemikat atau asihan yang hanya memilih memikat tipe wanita tertentu saja. Jadi, sifat batu yang menentukan tipe wanita mana yang bisa dipikat karena punya sifat dan selera untuk memilih mana tipe wanita yang dia pikat.

�Jadi, misal batu kecubung bisa memikalt tipe perempuan begini, sedangkan mirah siam yang dapat dipikat tipe perempuan yang begitu. Tak semua wanita bisa dipikat oleh seuatu jenis batu akik yang sama,� katanya.

Hal senada juga dikatakan Tatat (45), penggemar batu akik. Biasanya laki-laki yang suka memikat perempuan dengan batu akik memiliki koleksi batu akik yang berkaitan dengan hal demikian. Menurut dia, biasanya batu akik yang bolong batu �combong� atau batu akik yang bolong di tengahnya sering digunakan untuk pemikat perempuan.

�Namun, sering kali terjadi, jika dia memiliki batu akik yang bisa memikat wanita, di sisi lain punya kelemahan dalam bidang usaha. Begitu pula yang memiliki batu akik dengan pamor kekuasaan, dia akan kurang memiliki kekuatan dalam memikat perempuan,� katanya.

Dia menambahkan, pemilihan batu akik untuk hal-hal tertentu harus sesuai dengan wedal atau weton (tanggal dan bulan kelahiran) si pemakainya. Penyuka batu akik, lanjutnya, bukan berarti migusti (mempertuhankan), tetapi hanya mupusti (memelihara) peninggalan budaya leluhur.

Menurut dia, adanya batu akik yang memiliki kekuatan pada pemakainya merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan alam. �Batu sebagai unsur yang lebih dulu hadir di dunia memberikan energinya pada manusia. Begitu pula manusia yang memiliki jabatan atau kekuasaan tertentu, memberikan energinya pada batu akik itu, katanya.

Dia menuturkan harga batu akik akan semakin tinggi ketika berpindah pada pemiliknya yang punya kedudukan atau jabatan yang lebih tinggi.

Sumber: Ahmad Yusuf/*Pikiran Rakyat** Senin, 8 Desember 2014

Related Posts:

Puasa dan Detoksifikasi Alami

Puasa dan Detoksifikasi Alami
SALAH satu manfaat puasa yang kerap menjadi perhatian para ahli gizi serta kedokteran adalah terjadinya proses detoksifikasi tubuh selama puasa berlangsung. Detoksifikasi adalah proses normal tubuh mengeluarkan racun-racun melalui ginjal, paru-paru, hati, pankreas, serta kulit.

Proses detoksifikasi itu berlangsung, yaitu ketika puasa, di saat tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dari luar, tubuh mulai merombak lemak untuk diubah menjadi energi. Pada proses ini, racun-racun yang bertumpuk di dalam lemak tubuh, mulai dieliminasi seiring organ-organ tubuh dan hormon-hormon tubuh berproses mengubah lemak menjadi energi.

Walaupun sesungguhnya tubuh kita mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi zat-zat racun yang masuk ke dalam tubuh, namun proses tersebut akan jadi tidak efektif selama tubuh masih mendapat asupan racun lewat makanan. Saat berpuasa proses tubuh mengeliminasi racun akan berjalan lebih efektif karena organ-organ pencernaan tubuh tidak menerima tambahan asupan racun yang bisa masuk lewat makanan, selama kurang lebih 13 jam.

Organ pencernaan pun akan bersih, tidak terjadi kontak dengan racun dalam makanan yang biasanya memenuhi organ-organ ini, karena setelah bekerja 8 jam memproses makan sahur, organ-organ pencernaan istirahat. Dengan istirahatnya organ-organ pencernaan, kerja organ lain seperti hati, ginjal, pankreas, paru-paru dan kulit dalam mengeluarkan racun bisa lebih efektif.

Bahan beracun yang masuk ke tubuh kita bersama makanan bisa bersumber dari hal:
  1. Secara alami terdapat di dalam makanan itu sendiri seperti antitrypsin asam jengkolat pada jengkol, atau hermaglutinin pada kacang-kacangan mentah.
  2. Akibat reaksi-reaksi kimia dari komponen pangan yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan. Seperti akrilamida, zat karsinogen yang terbentuk saat bahan pangan berubah warna jadi coklat tua hingga gosong, atau mutasi dari bahan makan yang asalnya tidak berbahaya, karena salah dalam perlakuan proses memasak maka bermutasi menjadi bahan pangan berbahaya, seperti monosodium glutamat (MSG) yang akan berubah struktur menjadi senyawa karsinogen jika dipanaskan melampaui 120�C.
  3. Akibat penambahan senyawa tertentu selama proses pengolahan pangan, misalnya penggunaan bahan tambahan pangan (food additives) secara berlebihan, atau bahkan menggunakan bahan kimia bukan untuk makanan yang membahayakan kesehatan tubuh.
  4. Akibat migrasi senyawa beracun dari wadah/kemasan ke dalam makanan, seperti monomer dari plastiok atau logam-logam berat yang biasa terkandung dalam kemasan makanan-makanan tertentu.
  5. Akibat kontaminasi dari lingkungan yang tidak sehat, berupa kontaminasi senyawa kimia yang beracun atau mikroba penghasil racun.

Jika tubuh kita selama 9 bulan (di luar bulan Ramadan) terus menerus memperoleh asupan bahan makanan yang mengandung toksik, maka unsur-unsur toksik tersebut menjadi bahan berat bagi tubuh, tubuh dipaksa bekerja ekstra untuk mengeluarkan racun-racun tersebut. Akibatnya, daya tahan tubuh pun melemah, sehingga kita mudah diserang berbagai penyakit.

Lain halnya saat kita berpuasa, kerja tubuh membersihkan racun di siang hari tidak dibebani lagi oleh asupan makanan lain, sehingga proses pemecahan lemak yang mengandung racun-racun terperangkap bisa berlangsung optimum. Bahkan kandungan vitamin-vitamin yang berlebih yang terperangkap dalam lemak tubuh seperti vitamin A, D, E, dan K, juga dapat ikut terbuang.

Mekanisme proses detoksifikasi tubuh melalui puasa satu bulan ini, berlangsung terus menerus secara perlahan-lahan, sehingga menyebabkan naiknya daya tahan tubuh, yang ditandai oleh naiknya HDL (kolesterol baik) dan menurunnya LDL (kolesterol jahat), aliran darah menjadi lancar, menyebabkan proses-proses regenerasi sel dan peremajaan organ-oragan tubuh pun berlangsung lancar.

Saat berpuasa, tubuh mendapat asupan karbohidrat, sehingga proses pembakaran karbohidrat yang melibatkan oksigen pun tidak berlangsung. Ini berarti tubuh terbebas dari radikal-radikal bebas yang biasanya timbul sebagai hasil samping pada proses pembakaran karbohidrat bersama oksigen. Terbebasnya tubuh dari radikal bebas aakan membuat ringan kerja tubuh melangsungkan proses-proses detoksifikasi tubuh.

Beberapa studi medis menunjukkan, puasa juga bermanfaat untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan yang abnormal pada tubuh, seperti tumor. Tumor menjadi kekurangan nutrisi, sehingga menjadi lemah, akan lebih mudah bagi tubuh untuk memecahnya, dan mengeluarkannya dari tubuh. Hilangnya beban toksik dan radikal-radikal bebas yang mengganggu, memungkinkan tubuh untuk memanfaatkannya sumber daya di dalam tubuh, untuk fokus pada pembangunan kembali hingga ketingkat mikroskopis seperti DNA dan RNA. Proses DNA dan RNA mentranskripsikan protein menjadi lebih cepat.

Selain mengaktifkan tubuh untuk memecah lemak, puasa pun dapat mengaktifkan hormon-hormon positif penunjang metabolisme tubuh menjadi lebih berperan secara optimal.

Sumber: Y Zakiah A, alumnus FMIPA Unpad /*Pikiran Rakyat**, Kamis 26 Juni 2014

Related Posts:

Tempat Vector Gratis

Dibawah ini adalah 20 situs yang menyediakan gambar Vector gratis yang berkwalitas tinggi, kita bisa download gambar vector yang benar-benar free royalty, yang bebas digunakan untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan bisnis dan yang penting tidak melanggar hak cipta.

Untuk mengunjungi situs tersebut cukup dengan klik pada judul situs.



































18. Vectorish





Related Posts:

Berpikir Positif, Turunkan Berat Badan

Memiliki berat badan ideal, hampir menjadi impian semua orang, terutama kaum hawa. Diet yang ketat dan olah raga secara teratur menjadi alternatif dalam usaha pencapaian berat badan yang ideal. Walaupun kedua hal tersebut memiliki bukti yang cukup signifikan, tahukah anda bahwa pikiran yang positif juga bisa membantu menurutkan berat badan? aspek-aspek di pikiran seperti cara berpikir, juga bertindak, dapat menimbulkan emosi yang ternyata dapat memengaruhi tubuh.

Berpikir Positif, Turunkan Berat Badan
SECARA psikologi, elemen vital dalam upaya menurunkan berat badan adalah mengenali dan kompromi dengan pikiran adna. Sebelum mulai menurutkan berat badan, ubahlah dulu pola pikir (mindset) Anda. Anda harus memiliki motivasi dan optimisme dan harus memiliki pikiran yang positif terhadap tubuh Anda. Berpikir positif membuat kita fokus pada hyal-hal positif sehingga emosi kita akan tenang, perasaan kita pun akan bahagia. Saat keadaan emosi kita tenang dan bahagia, tubuh akan mengeluarkan hormon leptin.

Hormon leptin adalah protein yang ada di dalam sel lemak yang kemudian disirkulasi melalui aliran darah ke seluruh tubuh dan otak. Hormon ini adalah sinyal dari sel lemak kepada otak yang menyatakan mereka siap bekerja. Saat otak menerima sinyal bahwa sel lemak sudah siap dibakar menjadi sumber energi, bagi tubuh, hal tersebut diartikan sebagai waktunya melakukan proses metabolisme.

Dalam keadaan normal, leptin akan membuat tubuh memproduksi energi sesuai kebutuhan tubuh, yaitu lewat asupan makanan sesuai kebutuhan. Saat perut sudah cukup terisi makanan yang dibutuhkan, leptin akan mengirimkan sinyal ke otak untuk menghentikan proses makan. Otomatis badan kita proporsional karena makan sesuai kebutuhan.

Namun, dalam kondisi tidak normal (kondisi khusus), otak justru tidak bisa membaca sinyal apa-apa ketika kadar leptin sudah berlebihan. Situasi ini dinamakan resistensi leptin.

Kondisi resistensi leptin ternyata ditemukan pada bebera orang dengan status obesitas. Jumlah leptinnya banyak, tetapi otak tidak dapat membacanya sebagai tanda berhenti makan. Akibatnya, otak mereka tidak dapat mengendalikan nafsu makan sehingga menimbulkan terjadinya obesitas.

Agar sistem hormonal tubuh kita dapat berjalan sebagaimana mestinya, diperlukan tindakan-tindakan preventif. Karena, tidak ada pil ajaib yang bisa menggantikan kerja alami tubuh. Untuk itu, diperlukan perubahan pola pikir(mindset) untuk selalu berpikir positif agar terlahir kebiasaan-kebiasaan (gaya hidup) yang positif. Seperti, berpikir logika bahwa insulin kita tidak naik, diperlukan tindakan menjauhi/mengatur asupan makanan atau minuman berkadar gula tinggi.

Menjaga agar trigliserida dalam darah tetap normal (hal ini bisa dikonsultasikan pada doktor ahli), sebab trigliserida yang tinggi akan mengacaukan distribusi leptin sampai ke otak. Tindakan positif juga bisa berupa banyak mengomsumsi makanan berserat tinggi, sebab serat adalah bahan baku utama bagi metabolisme tubuh untuk mengirimkan sinyal pada otak bahwa meraka bekerja dalam status cukup energi. Mengatur waktu tidur agar manfaat istirahat bisa diperoleh secara optimal oleh tubuh.

Dengan berpikir dan bertindak positif, bukan hanya hormon leptin yang akan terjaga, hormon-hormon lain pun yang berperan dalam metabolisme tubuh akan terjaga. Dengan demikian, tubuh langsing proporsional otomatis akan kita dapatkan.

Lain halnya jika kita tidak bisa mengendalikan pikiran kita sehingga acapkali berpikir neganif, emosi dan perasaan kita akan tertekan (stres). Saat kondisi stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol.

Semakin kita berpikir negatif, semakin stres pikiran dan perasaan kita, semakin meningkat pula kadar hormon kortisol dalamtubuh kita. Dengan kadar kortisol yang tinggi, kita akan sulit berkonsentrasi terhadap sesuatu hal, daya ingat kita menurun. Akibatnya, kita jadi kita sering berbuat salah.

Kortisol juga menghambat upaya npemeliharaan dan perbaikan tubuh sehingga secara tidak langsung kortisol mempercepat proses penuaan (penuaan dini). Kekebalan tubuh pun ikut dipengaruhi, kita jadi mudah terinfeksi. Dan yang paling mengganggu program pelangsingan tubuh yaitu potensi dari kortisol yang mampu menggiring lemak ke daerah perut, pundak dan wajah, serta mempengaruhi proses pembentukan otot.

Itulah sebabnya, mengapa orang-orang gemuk yang rajin berolahraga tetapi tetap �memelihara� pikiran-pikiran negatif, tetap berpenampilan buncit. Hal ini disebabakan olahragayang dilakukan tidak bisa mengubah lemak menjadi otot-otot karena adanya pengaruh kortisol yang menggangu proses-proses pembentukan otot. Ketika banyak kortisol diproduksi, jaringan otot Anda akan rusak, sebab asam amino dari protein otot anda sedang dikonversi menjadi glukosa untuk energi.

Kebiasaan hormon kortisol pun lain dengan hormon pada umumnya, sedangkan hormon yang lain julmahnya akan menururt seiring pertambahan usia, hormon kortisol justru jumlahnya akan naik seiring dengan pertambahan usia. Jadi, betul-betul diperlukan tindakan-tindakan menyiasati timbulnya hormon kortisol secara berlebihan. Siata-siasat ini bisa lahir dari pemikiran-pemikiran yang postif.

Sumber: Y Zakiah A, alumnus FMIPA Unpad/*Pikiran Rakyat* Kamis, 10 April 2014

Related Posts:

Sandiwara Tan Malaka

SEJAK ia diusir oleh pemerintah kolonial, mengembara selama 23 tahun ke berbagai negeri di Eropa dan Asia, serta kembali ke Indonesia pada tahun 1942, Tan Malaka (TM) hidup sebagai seorang pelarian politik. Ia tak sekadar dikejar dan diburu oleh intelijen Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat, tetapi juga dimusuhi oleh Komunis International (Komintern). Selama dalam pengembaraannya itu TM hidup dengan banyak nama.

 Sandiwara Tan Malaka
Tan Malaka (belakang, ketiga kiri) sebagai utusan �bangsa-bangsa timur� bersama Ho Chi-Minh (depan, kiri) dan katamaya pada Kongres Komintern.� (Dok. Harry A Poeze)
Ketika berada di Filipina ia mengaku bernama Ellias Fuentes, Estahislau Rivera, Alisio Rivera. Ong Song Lee atau Tang Ming Sion, Chen Kuan Tat, sewaktu ia berada di China dan Birma. Ketika berada di Singapura ia mengaku bernama Hasan Gozali, dan Ilyas Husein sewaktu ia datang ke Indonesia.

Layaknya seorang pemain sandiwara, TM memerankan dirinya begitu baik sehingga ia selalu lolos dari intaian dan pengejaran. Selama itu pula banyak kalangan pergerakan di Indonesia mengira ia telah tewas atau tak lagi mengenalnyta. Bahkan, kalangan pemuda seperti Sukarni, Chaerul Saleh, Adam Malik, dan Sjahrir tak menduga bahwa orang yang mereka panggil dangan �Pak Husein� yang selalu hadir dalam rapat gelap pemuda penjelang proklamasi itu adalah TM.

�Bergelap-gelap dalam terang, berterang-terang dalam gelap� inilah prinsip sandiwara TM. Dengan sandiwaranya ini pula, sebagai �Ilyas Husein� ia bekerja di tamnbang batu bara, Banten. Saking apiknya ia bersandiwara, ketika Soekarno mengunjungi Bayah, ia sempat pula berdebat dengan Soekarno. Kecuali Hatta yang samar mengenali wajahnya saat TM menyajikan minuman, tak ada seorang pun yang mencurigainya. Termasuk Soekarno, yang tak sedikit pun merasa heran ada seorang romusha yang demikian kritis mendebatnya.

Seperti juga Deli dan Semarang, Bayah Banten menjadi tempat yang penting dalam menelaah perjuangan TM. Di tempat ini ia berada langsung bersama para romusha, mengurusi, mendengar dan melihat langsung penderitaan mereka sebagaimana ditulisnya dalam buku Dari Penjara ke Penjara. Di Bayah ini pula TM memperlihatkan bakatnya yang lain dalam ihwal sandiwara-bersandiwara. Seraya tetap bersandiwara sebagai Ilyas Husein, TM membuat kelompok sandiwara yang dimainkan oleh para romusha.

Bila Soekarno semasa pembuangan di Ende Flores menamakan kelompok sandiwaranya �Kelimutu�, dalam �Penjara ke Penjara� tak ada keterangan apa nama kelompok sandiwara yang dibentuk TM. Akan tetapi yang jelas, dialah yang menulis lakon sekaligus sutradaranya.

�Supaya pendirian sandiwara ini tidak mencurigakan kempei, maka sandiwara dijadikan saja �bagian hiburan� yang dimasukkan ke dalam anggaran dasarnya Badan Prajurit Pekerja (BPP) yang sudah diakui oleh tentara Jepang. Saya sendiri yang menulis lakonnya, dan memilih pemain dan melatih pemainnya,� tulisnya.

Lakon Perlawanan
Kelompok sandiwara itu bagi TM bukan hanya sarana hiburan Prajurit Pekerja, efeumisme yang digunakan Jepang untuk romusha. Melainkan juga sebagai strateginya menggunakan kesenian demi menularkan kesadaran perlawanan atas imprealisme. Lakon pertamanya berkisah tentang nasib kaum romusha sebagai �sepah tebu yang dibuang sesudah manisnya habis�.

Sukses dengan pertunjukan ini TM mengambil hikayat Hang Tuah dalam pertunjukan sandiwaranya. Kisah ini oleh TM difokuskan pada para elite pemimpin yang menjunjung tinggi majikannya, tetapi rakyatlah yang menderita. Sindiran yang diarahkan pada tokoh pergerakan yang bekerjasama dengan Jepang dan membiarkan rakyat sengsara ditindas.

Sandiwara ini mendapat sambutan, bahkan hingga ke cabang-cabang tambang batu-bara lainnya di Bayah. Pada pertunjukan berikutnya TM kembali mengambil ide cerita dari kisah kepahlawanan di Nusantara, seperti, lakon Diponegoro atau Puputan Bali. �Di sini pun dimajukan kritik yang tajam terhadap imprealisme beserta anjuran yang tegas kepada prajurit, pemuda, dan rakyat agar bersatu menjunjung tinggi hasrat kemerdekaan,� tulisnya lagi.

Lama kelamaan kelompok sandiwara ini semakin dikenal. Demikian pula group orkestra, wayang dan kelompok gamelan yang diusahakan TM pada tentara Jepang. Ia menuturkan lakon-lakon yang mereka mainkan tentulah tak luput dari sensor tentara Jepang. Dan bila terjadi demikian, TM maju ke muka melobi para tentara Jepang atas nama kebutuhan hiburan para romusha.

Di sinilah TM mengerti benar kekuatan bahasa seni untuk menularkan gagasan. Ia menulis, �Siapa pula di antara penonton Jepang yang mengerti apa yang terselip dalam bahasa Indonesia yang penuh dengan sindiran itu? Teristimewa pula apa yang terselip dalam gerakan badan dan wajah pemain, walaupun pemain itu tiada mengeluarkan perkataan apa-apa.�

Fungsi Seni
Perhatian TM pada seni sebenarnya bisa dilacak semasa ia bergabung sebagai pemain selo dan biola dalam dalam orkestra di sekolahnya semasa di Kweekschool Bukittinggi. Hobi itu diteruskan ketika melanjutkan di Rijskweekschool di Belanda.

Demikian pula dalam buku yang menjadi Magnum Opus-nya Madilog, TM membicarakan seni dan hubungannya masyarakat dalam sebuah pasal. Bahkan dalam Lampiran �Madilog�, TM menyebutkan bagaimana semestinya kesenian bisa memperkuat jasmani, pikiran, perasaan, cita-cita, dan iman manusia. Seni, kata dia, mesti berdasarkan atas kehidupan.

�Bukan sebaliknya, seperti candu yang merusakkan dada, pelesir jauh malam merusakkan kesehatan, obrolan tak karuan merusakkan perasaan dan kehormatan. Dengan begitu, seni tidaklah bisa dipisahkan dari hidup. Seni mesti berdasar atas hidup! Sebaliknya hidup manusia harus pula berdasarkan seni,� tulis TM.

Sebagai aktivis pergerakan yang mengembara dengan berbagai nama, TM telah fasih benar memahami semua itu. Seni bersandiwara memainkan perannya dalam berbagai nama menghindari mereka yang memburunya. Dan di Bayah Banten, ia menggunakan seni sandiwara itu untuk menularkan kesadaran perlawanan pada para romusha.

Sumber: Ahda Imran/*Pikiran Rakyat** Senin, 10 Februari 2014

Related Posts:

Jenis, Model dan Penggunaan Pakaian Adat Kasumedangan

Postingan yang saya simpan di arsip kula tentang Jenis, Model dan Penggunaan Pakaian Adat Kasumedangan ini, masih berkaitan/diambil dari sumber yang sama dengan postingan sebelumnya (Motif dan Penggunaan Ragam Hias Kasumedangan). Dengan artikel yang singkat ini, mudah-mudahan bisa memberikan sedikit gambaran adat/budaya Sumedang. Sbb:

a. Jenis pakaian adat Kasumedangan terdiri dari :
1) Salontr�ng;

salontr�ng


2) Takwa;

takwa


3) Kebaya;

kebaya


4) Contoh Kain Motif Kasumedangan;

contoh kain motif kasumedangan


b. Model atau desain pakaian adat Kasumedangan :
1) Disesuaikan dengan kebiasaan dan kelaziman yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Sumedang;
2) Memperhatikan faktor estetika;
3) Memperhatikan faktor pemaknaan berdasarkan nilai budaya Sunda.

c. Penggunaan pakaian adat Kasumedangan :
1) Digunakan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan berdasarkan adat istiadat atau kebiasaan dan kelaziman yang berlaku di tengah-tengah masyarakat;
2) Digunakan dalam pelaksanaan tugas oleh aparatur Pemerintahan Daerah pada hari tertentu yang ditetapkan;

d. Penentuan dan pengaturan lebih lanjut mengenai penggunaan pakaian adat Kasumedangan, ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Sumber: Lampiran III Peraturan Bupati Sumedang �Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS)�, 2009

Related Posts:

Kebersahajaan di Kampung Religius (Kampung Adat Mahmud)

MEMASUKI Kampung Adat Mahmud, napas religius tampak terasa. Meski sejumlah bangunan telah tersentuh arsitektur modern, selebihnya rumah-rumah masih bersahaja. Nuansa keislaman terasa dari jajaran penjual busana dan aksesori di dekat masjid. Tampak jongko kopiah, baju koko, dan gamis, mukena, hingga tasbih. Ada juga yang menjajakan Alquran dan buku-buku agama Islam lainnya.

Kebersahajaan di Kampung Religius (Kampung Adat Mahmud)
USEP USMAN NASRULLOH/*PR*
MAKOM Eyang Mahmud di Kampung Adat Mahmud, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabuapten Bandung. Kampung Mahmud dibangun sekitar abad ke 15 masehi. Merka menempati daerah seluas 4 hektar yang dihuni oleh sekitar 200 keluarga oleh Eyang Abdul Manaf.
Secara administratif. Kampung Adat Mahmud berada di wilayah Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, kabuapten badnung. Lokasi Kampung Mahmud berada di RW 04. Di sana hanya ada dua RT, yaitu RT 01 dan RT 02. Akses menuju Kampung Adat Mahmud dari Kota Bandung juga kian mudah dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Kampung Mahmud dibangun sekitar abad ke-15 masehi. Mereka menempati daerah seluas 4 hektar yang dihuni oleh sekitar 200 keluarga. Sementara mayoritas mata pencaharian penduduknya bekerja sebagai petani.

Pendiri Kampung Mahmud adalah Eyang Abdul Manaf. Berdasarkan beberapa sumber, Eyang Abdul Manaf adalah salah seorang leluhur yang merupakan keturunan dari Sultan Mataram. Salah seorang putra Sultan Mataram adalah Syahid Abdurrahman yang memiliki putra yang bernama Pangeran Atasangin. Pangeran ini kemudian memiliki putra, yaitu Dipatiukur Agung yang kemudian berputrakan Pangeran Wangsanata.

Dalem Nayasari yang menyebarkan Islam di Tarogong Garut, merupajan putra Pangeran Wangsanata. Dalem Nayasari kemudian memiliki putra bernama Pangeran Nagadirdja dan kemudian berputrakan Eyang H Abdul Manaf.

Eyang Abdul Manaf meninggalkan kampung halamannya menuju ke tanah Suci Mekah. Pada suatu waktu, ia memutuskan untuk kembali ke tanah air. Sebelum kepulangannya ke tanah air, di dekat Masjidil Haram ia memanjatkan doa kepada yang mahakuasa. Dalam doanya, ia meminta suatu kampung yang bebas dari penjajah. Sekembalinya ke tanah air, tepatnya di tatar Sunda, ia mencari lahan untuk tempat perkampungan. Pencarian berakhir setelah ditemukan lahan rwa yang terdapat di pinggiran Sungai Citarum. Satu demi satu rumah penduduk bermunculan di sana, hingga akhirnya membentuk suatu kampung. Kampung itu kemudian diberi nama Mahmud.

Hingga kini, Eyang Abdul Manaf mempunyai tujuh generasi penerus. Keberadaan meraka masih eksis hingga kini. Sebagai masyarakat yang masih menajga tradisi leluhurnya, warga Kampung mahmud sangat mencintai dan menghormati leluhurnya. Sebagai bukti kecintaan, penghargaan, dan penghormatan terhadap para leluhur, mereka memelihara makamnya dengan baik.

Terus berkembang
Awalnya keberadaan Kampung mahmud seperti terpencil. Namun, sejak dibangunnya sebuah jembatan besar hingga dapat menembus kampung tersebut, jembatan inilah seolah memutus keterasingan waraga Mahmud dengan dunia luar.

Rumah asli penduduk Kampung Adat Mahmud adalah rumah bersahaja, sederhana dengan dinding bilik bambu, tidak bertembok, tidak berkaca, serta berbentuk panggung. Selain merupakan aturan adat, warga sangat menjunjung kesederhanaan dan tak saling menonjolkan diri.

Pilihan membangun rumah panggung sebenarnya didasarkan atas fakta bahwa tanah di perkampungan Mahmud sangatlah labil karena berdiri di atas tanah bekas rawa di pinggiran Sungai Citarum.

Sayangnya, pemandangan dulu lain dengan sekarang sebagai bentuk gerusan zaman. Kini, di sssssana sini kini mulai terlihat rumah-rumah beton bertembok dan menggunakan kaca. Setiap sudut rumah yang berjajar, terparkir motor.

Pada awal terbentuknya Kampung Mahmud ini, Eyang Abdul Manaf melarang penduduk membuat lubang sumur, tembok, dan kaca. Eyang Abdul manaf juga melarang penduduknya untuk memeliahra angsa dan kambing sebagai ternak, serta dilarang memiliki beduk dan gong untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman penjajah. Wajar saja, akrena kampung itu dulunya merupakan tempat persembunyian para pejuang.

Selain terdapat makam Eyang Abdul manaf, di Kampung Mahmud terdapat sejumlah makam lainnya. Makam-makam ini sering didtangi para peziarah. Tak sedikit pula para peziarah yang sengaja menginap di sana hingga berhari-hari. Kebanyakan peziarah datang pada bulan Mulud.

Jika ingin menuju ke Kampung Mahmud, ada sejulmah alternatif rute yang dapat ditempuh menuju Kampung Mahmud. Terdapat angkutan kota (angkot) yang langsung menuju ke sana, yaitu jurusan Tegallega-Mahmud. Angkot lainnya yang melintas adalah jurusan Cipatik. Sayang, kini jalan-jalan menuju ke Kampung Adat Mahmud rusak berat. Padahal, kampung itu merupakan salah satu aset wisata religi di Kabupaten Bandung.

Sumber: Ahmad Yusuf/*Pikiran Rakyat*, Senin 8 Juli 2013

Related Posts:

Pabrik Kina (Bandoengsche Kinine Fabriek)

DAHULU, saat bangunan belum berdiri megah dan Batavia masih berupa rawa-rawa, nyamuk sempat jadi musuh utama penjajah Belanda. Bahkan selama 53 tahun, antara 1714-1767, tercatat 72.816 penduduk eropa yang tinggal di Batavia meninggal karena penyakit malaria. Karena penyakit inilah kota Batavia sempat dijuluki �Het graf van het Oosten� atau kuburannya negeri timur.

Pabrik Kina (Bandoengsche Kinine Fabriek)
Parmaali /*PR*
Lokasi: Jalan Pajajaran No. 29-30, Kota Bandung
Bediri: 1896
Arsitek: Gneling Mijling AW dengan gaya arsitektur art deco
Bangunan: Pabrik kina terdiri atas beberapa kompleks pabrik. Pabrik di Jalan Cicendo berfungsi sebagai gudang kulit kina, sementara kompleks bangunan di sudut Jalan Pajajaran-Cihampelas berfungsi sebagai tempat sarana kebutuhan pabrik.
Kedua kompleks pabrik dihubungkan dengan sebuah lorong kecil berbentuk terowongan yang melintas dibawah Jalan Pajajaran dan berada sekitar 2,5 meter di bawahnya.
Lebar terowongan sekitar satu meter dengan panjang yang sama dengan lebar Jalan Pajajaran, sekitar sepuluh meter. Hingga saat ini terowongan masih aktif digunakan untuk lalu lintas para pegawai untuk menuju kompleks utama pabrik.
Perkembangan sejarah: 1896: Didirikan Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Bandoengsche Kinine Fabriek.
1942: Pada zaman pendudukan Jepang namanya berubah menjadi Rikugun Kinine Saisohjo.
1945: Belanda kembali masuk ke Indonesia dan kepemilikan diambil lagi oleh Bandoengsche Kinine Fabriek.
1958: Dinasionalisasi dan namanya berganti jadi PN Farmasi dan Alat Kesehatan Bhineka Kina.
1961: Berubah jadi Bhineka Kina Farma.
1971: Dengan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 berubah menjadi PT (Persero) Kimia Farma.
Melihat hal tersebut, Menteri Jajahan Seberang Lautan Belanda, Ch F Pahud, pada 1851 mengusulkan pada PW Junghuhn untuk melakukan pembudidayaan kina di tanah Jawa. Pada tahun yang sama, Prof de Vriese mendapatkan biji kina dari spesies yang paling baik yang telah disemaikan pada rumah kaca di Prancis. Melalui tangan dingin Dr Teijsmann, kurator Kebun Raya Bogor, bibit yang sempat layu itu lalu dicangkok dan dirawat sepenuh hati. Hasilnya cangkokan tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Dari pohon kina yang satu itulah kemudian berpuluh batang kina dibiakkan.

Untuk mengolah kulit kina menjadi garam kina, Pemerintah Hindia Belanda kemudian mendirikan pabrik kina di Bandung pada 1896. Pada masa-masa itu perkebunan kina di Indonesia bisa menghasilkan hingga rata-rata 11.000 ton kulit kering/tahun, atau setara dengan 33.000 kulit basah/tahun. Dari jumlah tersebut, 4.000 ton diolah di dalam pabrik kina di Bandung dan 7.000 ton diekspor dalam bentuk kulit kina. Dengan jumlah tersebut, saat itu Indonesia bisa mengisi hampir 90 persen pangsa pasar kina dunia.

Berdiri di atas kebun karet sebelah utara, atau Jalan Pajajaran sekarang, pabrik kina telah menjadi simbol kota Bandung selama puluhan tahun. Pada tahun 1980an, masyarakat Bandung akrab dengan asap hitam yang membubung dari cerobong asap pabrik kina, hasil pembakaran mesin ketel uap manual Babcox & Wilcox. Begitu pula dengan suara sirine yang berbunyi sempat kali sehari, penanda waktu karyawan masuk kerja (7.00 WIB), beristirahat (11.30 WIB), kembali masuk kerja (12.00 WIB), dan saat karyawan pulang kerja (15.30 WIB).

Karyawan pabrik sering menyebut sirine tersebut dengan nama si heong. Sejak 1896 hingga saat ini, si heong belum pernah absen mengeluarkan suaranya. Bahkan, peluit yang menjadi sumber suara belum pernah diganti sejak awal pabrik kina berdiri hingga sekarang. Namun, tidak demikian dengan mesin uapnya. Sejak 1995, mesin uap Babcox & Wilcox sudah dipensiunkan dan diganti dengan ketel uap otomatis buatan Surabaya. Pasalnya, asap hitam yang jadi simbol pabrik kina tersebut dianggap telah mencemari udara. Ketelnya perlu diganti dengan yang lebih ramah lingkungan.

Selain mengurangi pencemaran, penggantian ketel uap juga mampu meringankan pekerjaan di pabrik dan mengurangi pemakaian bahan bakar. Mesin Babcox & Wilcox menghabiskan bahan bakar residu antara 3.000-4.000 liter perhari atau sama dengan 120.000 liter residu perbulan, sementara mesin yang baru hanya membutuhkan 33-36 ton solar per bulannya.

Sumber: Vetriciawizach/Periset *Pikiran Rakyat* Minggu, 14 Oktober 2012

Related Posts:

Gua Belanda

BANDUNG adalah salah satu kota saksi sejarah yang mewarnai perjuangan bangsa Indonesia. Banyak peninggalan-peninggalan Belanda yang masih diabadiakan dan dirawat oleh pemerintah Kota Bandung, salah satunya bangunan tua yang berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H. Djuanda, Bandung. Semula kawasan Tahura adalah bentangan pegunungan dari barat sampai ke timur yang merupakan tangki air raksasa alamiah untuk cadangan musim kemarau. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1918, dibangun Pembangkit Listrik Tenaga air (PLTA) Bengkok di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung yang berada di Tahura. PLTA sepanjang 114 meter dengan lebar 1,8 meter itu merupakan PLTA pertama di Indonesia, dimana terdapat satu terowongan yang melewati perbukitan batu pasir.

Gua Belanda
Illistrasi: Jony/*PR*
Lokasi : Kompleks Tahura Ir H. Djuanda No. 99 Dago Pakar, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung
Pengelola : Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat
Luas gua: 547 meter
Tahun berdiri: 1918 sebagai PLTA Bengkok
1941 sebagai Gua Belanda
Menjelang Perang Dunia kedua awal 1941, kegiatan militer Belanda makin meningkat. Dalam terowongan itu kemudian dibangun jaringan gua sebanyak 15 lorong dan 2 pintu masuk setinggi 3,2 meter. Peralatan yang dipakai gua seluas 0,6 hektare dan luas seluruh gua berikut lorongnya adalah 547 meter persegi. Saluran atau terowongan berupa jaringan gua di dalam perbukitan itu kini dinamakan Gua Belanda.

Selain 15 lorong yang ada di dalam gua, ada pula beberapa ruangan lainnya seperti ruang kamar yang dahulunya digunakan untuk tempat istirahat atau tidur para tentara Belanda. Lalu, ada ruang tahanan atau penajra, ruang interogasi untuk para tahanan, serta lorong ventilasi sepanjang 126 meter dan lebar 2 meter. Jika melihat atap gua ini, terlihat seperti ada bekas penerangan lampu. Akan tetapi, penerangan lampu itu kini tidak bisa dipakai karena sering kali mati.

Ada pula memandangan menarik lainnya, yakni bekas rel troli semacam untuk pengangkutan barang atau sejenisnya yang memanjang di sepanjang lorong Gua Belanda serta ruangan bekas stasiun radio telekomunikasi militer Hindia-Belanda. Pada saat Perang Dunia kedua. Bangunan Gua Belanda ini memang pernah digunakan menjadi pusat stasiun radio telekomunikasi Hindia-Belanda meski belum sempat terpakai secara optimal.

Pada masa kemerdekaan, Gua Belanda ini pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan senjata dan mesiu oleh tentara Indonesia. Namun sayang, beberapa dinding gua yang telah mengalami renovasi ini sekarang tak terpelihara dengan baik, coretan tangan-tangan jahil mengotori dinding-dinding bersejarah itu. Kini, banyak wisatawan domestik dan asing yang datang ke Gua Belanda untuk melihat langsung isi gua tersebut sekaligus mendengarkan sejarahnya dari pemandu wisata yang siap mengantar ke dalam gua.

Sumber: Mayang Ayu Lestari/Periset *Pikiran Rakyat* Minggu, 13 Januari 2013

Related Posts:

amazon